Jumat, 14 Mei 2010

Kenapa Harus Ada Cemburu....?!

Banyak yang bilang cinta namun masih saja ada cemburu. Padahal mengakui bahwa dalam cinta yang sesungguhnya, cemburu itu seharusnya tidak ada. Cinta yang sesungguhnya tidak ada ego, dan cemburu itu timbul karena ego dari rasa kepemilikan. Kalau begitu, kenapa harus ada cemburu?!

Seorang pria penuh cinta sekarang ini sedang bersedih hati. Merasa takut kehilangan perempuan yang sangat dicintainya. Perempuan yang menjadi hidupnya. Satu-satunya yang memberikan kebahagiaan.

“Saya tanpa sengaja membaca tulisanmu.”

“Tulisan yang mana?”

“File-nya berjudul “Jakarta”.”

“Oh, yang itu. Memangnya kenapa?”

“Apa itu betul?!”

“Aduh!!! Kalau memang betul, pasti sudah saya sembunyikan.”

“Lalu?”

“Itu hanya sekedar coretan saja. Biasalah. Jangan berpikir macam-macam, ya!”

“Kalau itu hanya sekedar coretan, saya nggak apa-apa, biarpun saya merasa kaget juga.”

“Aduh!!! Cemburu, ya?!”

“Hmmm….”

Ini dia, nih! Salah duga seringkali menjadi masalah. Untung saja ini segera dibicarakan. Kalau terus disimpan, bisa jadi masalah besar. Dibiarkan berlarut sampai kemudian bisa meledak lebih tidak enak lagi.

Memang, sih, sangat sulit untuk bisa mencegah rasa cemburu. Rasa itu bisa timbul seketika tanpa disadari. Muncul saja tiba-tiba dan memang sulit juga untuk dipungkiri. Lagipula, untuk apa dipungkiri, ya?! Cemburu, ya, cemburu saja. Malah mungkin bagi yang percaya bahwa cemburu adalah bagian dari rasa cinta yang teramat sangat, memiliki rasa cemburu dan dicemburui adalah sebuah keberuntungan. Iya, kan?!

Bagi saya pribadi, saya sangat tidak suka dengan yang namanya cemburu meskipun saya tidak bisa bilang saya juga tidak memiliki rasa cemburu. Rasa itu ada, kok!!! Namun berhubung rasanya nggak enak, saya jadi cenderung untuk memilih tidak mau memikirkannya!!! Bikin susah hati saja!!! Iya kalau betul, kalau cuma berprasangka saja, malas banget, deh!!! Buang-buang energi saja!!! Mungkin karena saya juga tidak suka dicemburui, ya?! Soalnya kelakuan mereka yang mencemburui seringkali malah membuat saya jengkel, apalagi kalau memang saya tidak melakukan apa-apa. Saya jadi merasa bersalah dan itu nggak enak banget!!! Belum lagi kalau kemudian harus merayu agar cemburu itu hilang. Aduuuhhhhh!!!

Satu hal yang saya yakini dalam hal cemburu adalah bahwa cemburu itu ada karena rasa “tidak aman”. Tidak aman bisa ditimbulkan oleh banyak hal, seperti tidak percaya diri, merasa bersalah, ada yang ditutup-tutupi, dan banyak lainnya lagi yang sifatnya adalah sesuatu yang negatif. Ego pun kemudian muncul ke permukaan. Takut kehilangan atas apa yang dimiliki, karena merasa memiliki, yang kemudian menjadikan rasa cemburu itu ada. Coba tanyakan pada diri sendiri, apa yang membuat diri merasa “tidak aman”?!

Nah, yang jadi pertanyaan saya, kenapa harus sampai ada rasa memiliki?! Apakah cinta harus memiliki?! Bila memang memiliki, lantas untuk siapa cinta itu sebenarnya?! Untuk yang dicintai atau untuk diri sendiri?! Bila memang untuk yang dicintai, kenapa harus dimiliki?! Kenapa tidak diberikan?! Bila memang untuk diri sendiri, ya, wajarlah kalau memang sampai merasa memiliki.

Yah, memang ada juga yang bilang bahwa bukan seperti itu!!! Ada yang lain yang bisa dirasakan tapi tidak bisa diungkapkan. Bingung soalnya mau diungkapkannya bagaimana. Ngaku, deh?! Hehehe….

Entah apapun yang dirasakan itu, yang bisa menjadi alasan untuk ada rasa cemburu, saya hanya bisa bilang, kembalikan sajalah rasa cemburu itu kepada yang memberikannya. Siapa yang memberikannya?! Siapa lagi kalau bukan Sang Pencipta. Biarkan semua berjalan apa adanya, dan minta kepada-Nya untuk dibukakan petunjuk untuk bisa menyelesaikan semuanya dengan baik. Semua masalah pasti ada jalan keluarnya. Tidak ada yang tidak bisa diselesaikan. Terimalah semua itu dengan lapang dada. Berjiwa besarlah, ya!!!

Satu hal lagi, nih, yang juga menurut saya harus dipahami bahwa apapun yang kemudian terjadi, bukanlah sesuatu yang harus kita kemudian anggap atau rasakan sebagai sebuah kesusahan dan kesedihan. Pasti selalu ada hikmah dari setiap peristiwa. Selalu ada juga manfaatnya. Semua yang terbaik adalah yang selalu diberikan oleh-Nya. Semua tergantung bagaimana kita mau menyikapinya. Mau terus larut dalam duka atau memiliki kembali kehidupan?! Ini adalah pilihan.

Semoga bermanfaat!!!





Catatan:

Bicarakan baik-baik dengannya dan jangan cemburu lagi, dong, ya sayang!!! Semoga saja kamu bisa tersenyum lagi!!!

Kamis, 06 Mei 2010

Musik Dapat Menurunkan Tingkat Stres

Tidak salah memang jika seseorang sedang merasa gundah, mereka biasanya mencoba menyeimbangkan keadaan emosi dengan cara mendengarkan musik. Nyatanya mendengarkan musik bisa mengembalikan mood seseorang serta membuat hati yang ruwet menjadi gembira.

Hal itu rupanya yang menjadi pertimbangan para ahli untuk mempergunakan musik sebagai bagian dari terapi pengobatan para penderita Coronary Heart Disease (CHD) atau penyakit serangan jantung.

Dalam terapi ini, musik dipergunakan untuk menurunkan tingkat stres dan kecemasan pada pasien.

Menurut hasil Cochrane Systematic Review, mendengarkan musik dapat menurunkan tekanan darah, kecepatan denyut jantung serta tingkat kecemasan pada jantung pasien.

Para ahli menganalisa data dari hasil 23 penelitian yang menyurvei 1.461 pasien penderita penyakit serangan jantung. Dua penelitian di antaranya fokus menganalisa para pasien yang diobati oleh ahli terapi musik.

Sementara sebagian besar lainnya mendengarkan musik dari hasil rekaman atau CD yang ditangani oleh ahli kesehatan.

Namun perlu juga diperhatikan bahwa terapi mendengarkan musik harus dibawah pengawasan ahli, karena jika salah dalam diagnosa atau memberikan treatment, bisa-bisa kondisi pasien malah memburuk.

"Kami telah membuktikan bahwa mendengarkan musik sangat bermanfaat untuk membantu penyembuhan pasien penderita penyakit serangan jantung," Joke Bradt, tim ahli dari Temple University, Philadelphia,, seperti dikutip melalui TOI, Minggu (12/4/2009).

Stres yang dialami seseorang dapat menyebabkan meningkatnya tekanan darah, hal ini akan mendatangkan resiko terjadinya komplikasi. Dengan mendengarkan musik resiko ini dapat dikurangi. Pasalnya, dengan menurunnya tekanan darah akan berdampak pula meringankan tingkat stres.

Mitos seputar huruf pertama nama kamu

Pemilihan Huruf Pertama Nama
Adakah ia benar-benar related dengan sikap dan pribadi anda?

Pemilihan huruf pertama pada nama juga adalah penting.
Berikut sebagai sedikit panduan.

A : Ramah dan murah senyuman. Mereka juga pandai menyesuaikan diri dalam pergaulan selain bijaksana dan cerdas. Kelemahannya, sangat mudah berasa hati, dan mudah mengeluarkan kata-kata pedas ketika meluahkan perasaan marah. Meskipun begitu marahnya mudah reda.

B : Selalu tenang dalam menghadapi masalah yang rumit dan membahayakan dirinya adalah ciri penampilannya. Mereka juga sangat setia dan penyabar, yang menjadikannya amat disenangi dalam pergaulan. Kelemahannya, sangat mudah tersinggung.

C : Ramah dan pandai berbicara. Ini yang menjadikannya popular di kalangan rekan-rekan. Mereka tidak bersungguh dalam bertindak dan selalu menganggap masalah yang dihadapi adalah remeh.

D : Pendiam, bercakap hanya bila perlu. Sopan, berdisiplin dan kuat bekerja. Kelebihannya itulah yang menghasilkan kejayaan dalam mencapai cita-cita. Kelemahannya adalah selalu bimbang dan sukar mempercayai orang lain.
E : Pandai dan penuh pertimbangan dalam menjalankan tanggung jawab. Sikapnya periang bila hatinya senang, tetapi suka berdiam diri apabila hatinya gundah dan boleh membuatkan hati orang lain terluka.

F : Punya pendirian yang teguh, tidak mudah goyah dan keras kepala. Mereka juga sukar memaafkan. Tidak setia dan amat berhati-hati bila berbelanja.

G : Kerap murung dan bersedih hati. Pendiriannya mudah dipengaruhi. Tekun belajar ketika rakannya bermalas-malasan dan sebaliknya suka bermalas-malasan ketika rakannya sedang tekun.

H : Mudah simpati, bahasanya lemah-lembut. Tidak pernah melukai perasaan orang lain. Selalu tergesa-gesa dalam melakukan pekerjaan, suka berkhayal dan bercita-cita terlalu tinggi.
I : Suka memendam perasaan dan permasalahan. Mereka juga mudah merasa curiga dan cemburu terhadap orang lain. Suka menangis.

J : Ramah dan murah senyuman. Mereka juga pandai menyesuaikan diri dalam pergaulan. Mudah merasa ragu dalam membuat keputusan dan tidak tegas.

K : Pandai berjenaka. Hari-harinya sentiasa ceria walaupun perasaannya gundah. Kelemahannya suka bercerita rahsia sendiri.

L : Ramah dan pandai bergaul dan mempunyai ramai kawan. Tidak suka bergosip dan mencampuri urusan orang lain. Amat berhati-hati bila berbelanja.
Kelemahannya, tidak menepati masa.

M : Pandai dan kreatif, suka kelembutan dan jika dikongkong, mereka akan berontak. Senang dijadikan sahabat, kerana mereka tidak berkira. Kelemahannya, boros dan keras kepala.

N : Baik hati dan rapi dalam berpakaian.. Mereka suka menghulurkan tangan menolong orang lain tanpa memikirkan balasan. Kelemahannya, mudah bersedih hati dan kurang percaya diri
.
O : Serba boleh. Suka memendam perasaan dan permasalahan serta sukar mempercayai orang lain. Akibatnya ramai yang menggapnya sombong dan suka memilih teman.

P : Pandai berjenaka dan selalu ceria. Punya banyak idea dan sangat kretif. Sering melakukan sesuatu yang belum dilakukan orang lain.. Agak pendendam dan boros.

Q : Setia dan mudah memaafkan orang lain. Suka meluangkan waktunya untuk kawan-kawan. Keras kepala, sukar diatur dan mudah emosi.

R : Pendiam dan bercakap hanya bila perlu. Tekun dengan kerja yang disukai dan bersungguh-sungguh dalam mengejar cita-cita. Suka mengkritik. Dan sukar mengawal bicara ketika marah.

S : Pandai dan tekun dalam mengejar cita-cita. Tidak suka pada orang yang suka memungkiri janji. Kelemahannya mudah tersinggung selain sukar menahan emosi. Jika sudah emosi marahnya meledak-ledak.

T : Sangat berdisiplin. Selalu mengerjakan sesuatu menurut aturan buku. Tidak suka mengelamun atau bermalas-malasan. Suka menonjolkan diri selain senang gugup, terutama bila bersalah.

U : Suka berterus-terang dan menyendiri. Naif baginya merugikan orang lain. Tidak tahan dengan kritikan dan kurang pandai menyusun kata-kata jika berbicara didepan orang ramai.

V : Tutur katanya lembut dan pemalu. Pandai meyesuiakan diri. Selain itu, mereka juga pandai menguasai orang disekitarnya dengan cerita-cerita yang memikat. Tidak suka berterus terang.

W : Ramah dan mudah simpati. Sikapnya amat menawan. Punya toleransi yang tinggi dan ringan tangan. Keras kepala dan sukar diatur, tetapi hatinya boleh dilembutkan dengan kesabaran dan kelembutan.

X : Budi pekertinya halus. Suka melakukan pekerjaan sosial. Mudah tersinggung dan tidak akan berbaik dengan mereka yang menyinggungnya.

Y : Pendiam dan tidak suka menonjolkan diri. Ramai menganggapnya sombong walaupun sebenarnya mereka adalah sahabat yang baik. Tidak berani mengemukakan pendapat.

Z : Pandai berjenaka dan menyesuaikan diri dalam pergaulan. Suka disapa terlebih dulu dan gemar menonjolkan diri.







namanya kan MITOS,,, jadi boleh percaya atau kagak,,,,

Senin, 03 Mei 2010

CiNta ituuu.....................(3)

Cinta tak bertumpu pada daya tarik fisik
Dalam hubungan cinta dengan lawan jenis, daya tarik fisik bisa jadi penting. Tapi bahaya bila kita menyukai lawan jenis hanya sebatas fisik dan membencinya untuk banyak faktor lainnya. Saat jatuh cinta, kita menikmati dan memberi makna penting bagi setiap kontak fisik. Kontak fisik, ketahuilah sobat, itu hanya terasa menyenangkan bila kita dan pasangan (baca: suami-istri) saling menyukai pribadi masing-masing. Maka bukan cinta namanya, melainkan nafsu, bila kita menganggap kontak fisik hanya memberi sensasi menyenangkan tanpa makna apa-apa. Dalam cinta, afeksi alias perasaan terwujud belakangan saat hubungan kian dalam antara sepasang suami-istri. Sedang nafsu menuntut pemuasan fisik sedari permulaan. Waspadalah buat yang masih senang pacaran. Sebab kontak fisik sering terjadi, sementara hal itu dinilai sebagai maksiat karena belum terikat tali pernikahan. Betul?

Cinta merhatiin kelanjutan hubungan
Orang yang benar-benar mencinta memperhatikan perkembangan hubungan dengan kekasihnya (baca: suami-istri atau calon suami dan calon istri). Dia bakal menghindari segala hal yang mungkin aja ngerusak hubungan. Sebisa mungkin dia melakukan tindakan yang bisa memperkuat, mempertahankan, dan memajukan hubungan.

But, orang yang sedang tergila-gila mungkin saja berusaha keras menyenangkan kekasih. Namun usaha itu semata-mata dilakukan agar kekasih menerimanya, sehingga tercapailah kepuasan yang diincar. Orang yang mencinta akan menyenangkan pasangan (yakni suami atau istri dan juga calon suami or calon istri) untuk memperkuat hubungan. Sip deh!

Cinta berani melakukan hal menyakitkan
Selain berusaha menyenangkan kekasih (suami-istri atau calon suami dan calon istri), orang yang sungguh-sungguh mencinta memiliki perhatian, keprihatinan, pengertian, dan keberanian untuk melakukan hal yang tidak disukai kekasih demi kebaikan. Seperti seorang ibu yang berkata “tidak” saat anaknya minta es krim, padahal sedang flu.

Begitu juga ketika kita berani menegur sahabat kita saat dia melakukan maksiat, meski risikonya harus mendapat bencinya--dan itu menyakitkan, itulah cinta.
Semoga pengenalan beberapa hal tentang cinta ini bisa menjadi inspirasi kita untuk lebih bersih dalam mencintai, yakni taat aturan Allah Swt. Berbahagialah karena kita memiliki cinta.

Sabtu, 01 Mei 2010

CINTA ITU.....(2)

Cinta itu konstruktif
Well, kita kayaknya kudu setuju nih kalo cinta itu emang konstruktrif. Eh, jangan-jangan ada teman kita (atau kita sendiri?) yang mendadak jadi kreatif, ngedadak jadi suka pake wangi-wangian biar nggak BB, ngedadak juga jadi senang baca novel cinta. Padahal, sebelum tertarik dengan salah seorang dari lawan jenis, mandi sekali sehari aja udah untung banget. Wah, kok males mandi sih, Bro?

Boys and gals, seseorang yang mencintai bisa berbuat sebaik-baiknya demi kepentingan sendiri sekaligus demi (kebanggaan) pasangan. Dia bakalan berani berambisi, bermimpi konstruktif, dan merencanakan masa depan. Wuih, keren banget deh.

Eit, tapi tunggu dulu. Sebab, ada juga orang ketika jatuh cinta ternyata malah amburadul. Kok bisa sih? Hmm... orang model gini, bukannya berpikir dan bertindak konstruktif, tapi dia malah kehilangan ambisi, nafsu makan, dan minat terhadap masalah sehari-hari. Doi cuma memikirkan kesengsaraan pribadi. Impiannya pun tak mungkin tercapai. Bahkan impian itu bisa menjadi pengganti kenyataan. Parah banget, Bro!

Kalo ada orang yang jatuh cinta tapi malah bikin lemah dan loyo kayak gini, berarti dia belum mampu memaknai cinta. Jangan-jangan lebih banyak ngelamunnya karena terjerat mimpi-mimpi indah kalo sampe mencintai lawan jenis yang dia idamkan itu. Padahal, yang namanya cinta nggak begitu kok. Cinta itu konstruktif. Bisa membangun segala daya cipta dan kreativitas kita. Suer!

Cinta tak melenyapkan semua masalah
Konon kabarnya, penganut faham romantik percaya banget bahwa cinta bisa mengatasi masalah. Seakan-akan cinta itu obat bagi segala penyakit. Kemiskinan dan banyak problem lain diyakini bisa diatasi dengan berbekal cinta belaka. Faktanya, cinta nggaklah seajaib itu. Cinta hanya bisa membuat sepasang kekasih (suami-istri) berani menghadapi masalah. Permasalahan seberat apapun mungkin didekati dengan jernih agar bisa dicarikan jalan keluar. Orang yang tengah mabuk kepayang berarti nggak benar-benar mencinta-cenderung membutakan mata saat tercegat masalah. Alih-alih bertindak dengan akal sehat, dia mengenyampingkan problem. Betul nggak?
Maka, kalo misalnya kita mo nikah, selain cinta tentu kudu ada persiapan ilmu, mental, dan juga jaminan untuk nafkahnya, lho. Kalo modalnya cinta doang, harus dipertanyakan tuh, sebab menikah bukan cuma modal cinta. Suer. Kalo nggak punya beras, apa cukup dengan cinta? Nggak kan? Cinta tuh hanya akan memotivasi kita untuk mencari jalan keluar supaya bisa dapetin beras. Misalnya, bisa dengan nyari pinjeman uang, atau ngutang dulu ke warung sebelah, bahkan banyak juga orang yang kemudian dapetin beras spanyol alias separo nyolong (hehehe.. kalo yang terakhir ini sih jangan kamu lakuin deh)

Cinta cenderung konstan
Ya, cinta itu bergerak konstan, sobat. Maka kita patut curiga bila grafik perasaan kita pada sesuatu atau kekasih (suami-istri or calon suami dan calon istri) yang kita cintai tuh turun-naik sangat tajam. Kalau saat jauh kita merasa kekasih lebih hebat dibanding saat bersama, itu pertanda kita mengidealisasikannya, bukan melihatnya secara realistis.

Lantas saat kembali bersama, kita memandang kekasih dengan lebih kritis dan hilanglah segala bayangan hebat itu. Sebaliknya berhati-hatilah bila kita merasa kekasih hebat saat kita berdekatan dengannya dan tidak lagi merasakan hal yang sama saat dia jauh. Hal sedemikian menandakan kita terkecoh oleh daya tarik fisik. Cinta terhitung sehat bila saat dekat dan jauh dari pasangan (baca: suami-istri), kita menyukainya dalam kadar sebanding.

Nah, begitupun kalo kita mencintai Allah Swt, RasulNya, dan juga Islam. Cinta kita bisa dibilang hebat kalo sinyalnya terus-menerus kuat. Nggak ada blank spot-nya. Di mana pun selalu ada sinyal kecintaan kita kepada Allah Swt., RasulNya, dan juga Islam. Cirinya apa? Contoh cinta kepada Allah Swt. Pas kita lagi seneng, tetap inget sama Allah Swt. Lagi sedih juga selalu inget sama Allah Swt. Kalo sebaliknya? Berarti cinta kita nggak konstan. Kalo nggak konstan berarti ada yang error. Jadinya bisa kena sindir Allah Ta’ala deh dalam firmanNya:

“Dan di antara manusia ada orang yang menyembah Allah dengan berada di tepi; maka jika ia memperoleh kebajikan, tetaplah ia dalam keadaan itu, dan jika ia ditimpa oleh suatu bencana, berbaliklah ia ke belakang (menjadi kafir). Rugilah ia di dunia dan di akhirat. Yang demikian itu adalah kerugian yang nyata.” (QS al-Hajj [22]: 11)

So, cinta tuh seharusnya memang konstan. Kalo turun-naik grafiknya perlu dipertanyakan. Yuk, kita muhasabah diri. Oke?

CINTA ITU.....

ada beberapa penjelasan tentang cinta. Kamu kayaknya nggak ada salahnya kalo tahu soal ini. Oke, biar nggak makan banyak tempat dan ngebusa mulu di prolognya, kita jembrengin dan pretelin satu per satu tentang karakter cinta ini. Siap ya. Go!

Cinta=perasaan sekaligus akal sehat
Bro, benar banget. Cinta emang soal rasa. Meski demikian, bukan berarti akal sehat ditaro di dengkul dong. Oya, karena cinta tuh sangat luas, maka penampakkannya juga ngikuti naluri yang dimiliki manusia. Misalnya aja nih, orang bisa cinta mati sama benda, juga bisa cinta sama Allah Swt, RasulNya, ortunya, kaum muslimin secara umum, dan juga sama lawan jenis. Cinta emang luas, Bro.

Betul banget, kita jatuh cinta dengan hati. Tapi agar tidak menimbulkan kekacauan di kemudian hari, kita diharapkan untuk juga menggunakan akal sehat. Bohong besar deh kalau kita bisa jatuh cinta dengan begitu saja tanpa bisa mengelak. Yang sesungguhnya terjadi, proses jatuh cinta dipengaruhi tradisi, kebiasaan, standar, gagasan, dan ideal kelompok dari mana kita berasal.

Nol besar pula kalau kita merasa boleh berbuat apa saja saat jatuh cinta, dan tidak bisa dimintai pertanggungan jawab bila perbuatan-perbuatan impulsif alias memperturutkan kata hati itu berakibat buruk suatu ketika nanti. Kehilangan perspektif bukanlah pertanda kita jatuh cinta, melainkan sinyal kebodohan. Waduh sadis banget bahasane.

Jadi nih, akal sehat tetap kudu kita jadikan pertimbangan juga biar nggak nyelenong ngikutin perasaan aja. Bisa bahaya besar, tuh!

Cinta membutuhkan proses
Setuju banget deh. Cinta emang butuh proses. Butuh waktu agar bisa tumbuh perasaan satu sama lain. Ini khususnya cinta dengan lawan jenis ya. Eh, kalo pun ada orang yang love at first sight, tentunya bukan cinta namanya, tapi ketertarikan. Karena ketertarikan orang bisa dengan begitu mudah muncul manakala ada obyek yang memang menurutnya menyenangkan. Tapi cinta nggak begitu ternyata. “Cinta itu tumbuh, berkembang dan merupakan emosi yang kompleks,” kata Bowman, salah seorang pakar psikologi.

Sobat, untuk tumbuh dan berkembang, cinta membutuhkan waktu. Jadi emang nggak mungkin kita mencintai seseorang yang tidak ketahuan asal-usulnya dengan begitu aja. Cinta nggak pernah menyerang tiba-tiba, nggak juga jatuh dari langit. Cinta datang kalo udah saling kenal dan memahami pribadi masing-masing meski nggak terlalu detil. Jadi, minimal emang kenal dulu: siapa sih si dia itu?

Itu sebabnya, cinta insya Allah bisa aja tumbuh kalo kita terus ketemu dan saling komunikasi. Teman dekat yang saling mencintai, itu hanya bisa dicapai setelah kedua partner itu lama hidup bersama. Sehingga tahu kebiasaannya masing-masing, tahu makanan favoritnya, warna kesukannya, sampe tahu jadwal tidurnya, tahu tempat nongkrongnya, dan segala hal yang berkaitan dengannya.

Begitu pun kalo kita mencintai Islam, akan semakin lengket dan bahkan bangga dengan Islam ketika kita udah lama ‘berkenalan’ (baca: belajar) dengan Islam. Nggak mungkin tumbuh cinta kepada Islam kalo kitanya aja nggak berusaha mengenal lebih dalam tentang Islam dengan cara mempelajarinya. Setuju nggak?

So, kalo ada orang bisa jatuh cinta pada saat ketemuan pertama kali, sebenarnya bukan sedang jatuh cinta tuh, tapi sedang tertarik satu sama lain dengan ketertarikan yang amat sangat luar biasa. Hal ini perlu ditindaklanjuti, yakni dengan berusaha untuk mengenal lebih dekat dan lebih dekat lagi. But, kudu tahu rambu-rambu juga dong kalo urusannya dengan lawan jenis yang bukan mahram. Sebab, nggak bisa bebas sesuka kita tuh. Boleh kenalan lebih dalam, kalo niatnya emang untuk menikah degannya. Ssstt... kalo untuk pacaran? Hah? Hari gini masih pacaran? Nggak lha yauw!

Kamis, 01 April 2010

Cara ngelupain seseorang

kalo W sih dengan cari kegiatan lain

terus kita gak usa mikirin ke arah dia

pokoknya kegiatan penuh deh

misalnya kerja sampai gak ada waktu berpikir

main basket, chat, cari teman baru, shoping, dan banyak lagi

sampai sekarang muka orang tu dah hilang dari benak W

dulu W juga gitu

kayaknya susah ngelupai orang yg kita sayang

itu memang suatu penyiksaan

tapi sekarang W dah lupa segalanya

dan W coba bangun dan mulai cari kehidupan baru W

rasa itu selamanya tak akan terulang lagi

W juga gak mau ngerasain lagi

tapi kita dalam memilih /pacaran kita harus lebih berhati2 jangan sampai ngerasa sakit yg sama



semakin lo berusaha ngelupain dia........

semakin lo bakal inget sama dia.........

hidup emang berat bro
tapi ini ga tuh ga seberat yang lo bayangin
ga usah dibawa ribet n ga usah di-dramatisir deh.....

biarkan saja mengalir
dan ikuti arah alirannya............
jangan pernh mencoba untuk melawan arus
karena sgala hal di hulu
akan berakhir di hilir..........

dan tanpa kau sadari
dia akan kembali lagi ke hulu...